Willys 1954 Monster
Bermodal kaki jangkung dan ban raksasa, Willys pun menjelma menjadi sebuah monster.
Kendaraan ini memperoleh sertifikasi resmi dari majalah JIP dengan nomor sertifikasi 081.0109.202.002.
Kembali kota Bandung menjadi tempat lahirnya sebuah jip monster. Tak
tanggung-tanggung kali ini ban berukuran 52 inci menjadi alas kakinya.
Walau berkaki raksasa, namun si monster ini memiliki jantung alias mesin
dengan kapasitas kecil.
Willys 1954 Monster
Lagi-lagi, jip unik ini adalah buah tangan Hadi Kusnadi alias Atung,
pria asal Bandung yang memang terkenal dengan karya-karya ‘ajaib’. Namun
dibanding jip-jip buatannya dulu, kali ini Atung mengambil langkah yang
benar-benar ekstrem dengan mengikuti tema
monster truck. “Sebenarnya saya sudah lama terobsesi dengan
monster truck seperti
Big Foot atau
Grave Digger,” aku Atung setengah berbisik.
Willys 1954 Monster
Event monster truck sangat popular di Amerika. Berawal dari mud
bogger pada akhir era 1970-an, kini menjadi salah satu entertainment
show keluarga terpopuler di Amerika, Daya tarik monster truck adalah ban
raksasa (antara 48 sampai 66 inci) dan suspensi super jangkung, yang
memungkinkan mereka menggilas, bahkan melompati rintangan besar, seperti
tumpukan mobil.
Karena Atung benar-benar menginginkan ciptaan gresnya ini mendekati
monster truck di Amerika, ia pun memilih ban ukuran 52 inci lansiran
Alliance, salah satu produsen ban traktor yang sering dipakai monster
truck negeri Obama tersebut. “Ban ini khusus didesain untuk monster
truck. Tidak keras seperti ban traktor. Bahkan lebih ‘empuk’
dibandingkan ban off-road seperti Super Swamper ataupun Simex,” jelas
Atung yang terpaksa menggunakan ban ‘normal’ agar jip ini bias
dikemudikan ke lokasi pemotretan.
Dalam menentukan ban, Atung tidak menjatuhkan pilihan semata-mata
karena dipakai ‘monster-monster Amerika’ idolanya. Ia sudah melakukan
serangkaian pengamatan dan penelusuran spesifikasi. “Ban ini memang
khusus diciptakan sebagai ban penggilas, lebih lebar dan berbahan lebih
kenyal, sehingga saat menginjak mobil bangkai, terasa lebih ‘renyah’
dan lebih enak dilihat,” kekehnya.
Biasanya monster truck dilenkapi mesin V-8 berkapasitas besar. Namun
Atung memilih mesin Mitsubishi Lancer berkode 4G63. Pilihan yang
sedikit unik, “Target kita bukan monster yang bias meloncati
mobil-mobil, namun bias melindas dengan tenang,” terang Atung. “Mesin
tidak perlu besar, kita bermain dengan reduksi gir yang diperoleh dari
dua transfercase dan gear reducer pada gardan portalnya,” imbuhnya. |
|
|
Guna mendapatkan putaran low yang ekstrem, Atung pun mengaplikasi 2
buah trasnfercase Jimny SJ30 yang masing-masing memiliki perbandingan
pada posisi low 1: 3,052. Sebuah transfercase Jimny SJ410 dipasangkan
dalam posisi terbalik yang dipergunakan untuk mengaktifkan Power Take
Off (PTO) lansiran Ramsey. |
Gardan lungsuran Unimog 404 yang masing-masing telah dilenggkapi
dengan gear reducer dan factoryu locker pada gardan belakang. Rasio
giginya pun tergolong fantastis, 1: 7,56.Agar memiliki tracel suspensi
yang jauh, maka per keong pun menjadi andalan bagi monster berkaki
bengkak ini. Per aftermarket lansiran Old Man Emu untuk Land Rover
dieprcaya menyangga gardan depan, sedangkan gardan belkang menggunakan
King coil yang ditenteng langsung dari Amerika pada pertengahan 1990-an
silam.
|
|
|
Sepasang jok hasil perburuan di pasar limbah kendaraan menjadi
penghuni kabin. Melongok lebih dalam akan dijumpai banyak tuas. Bukannya
koleksi, namun masing-masing tersebut memiliki tugas tersendiri, mulai
dari tuas shifter girboks, transfercase hingga tuas rem tangan. Perlu
‘penyesuaian’ yang serius sebelum mengoperasikannya. |
Sebuah PTO Ramsey disematkan pada moncong depan. Jurus bijak untuk
merecovery diri sendiri jika stuck. Winch ini beroperasi berkat andil
transfercase Jimny SJ140 yang disambungkan pada winch bikinan Amerika
ini. |
|
|
Di balik sosoknya yang cenderung imut, ternyata Atung ini bisa
dikatakan sebagai bapak jip monster Indonesia. Worskshop dan sekaligus
garasi miliknya berisi 5 unit jip hasil modifikasi yang rata-rata
memiliki sosok tinggi dan besar.Obsesi akan keberadaan monster truck pun
banyak menggoda pemilih usaha pembuat antena parabola ini. “Heran juga
ya, setiap kreasi yang saya buat rata-rata menjelma menjadi jip dengan
ukuran yang luar biasa. Mungkin ini merupakan pengaruh dari kuatnya
obsesi saya tersebut,” gelak lelaki yang doyan berseksperimen ini. |
Pelek traktor 22,5 inci dibalut ban raksasa dengan ukuran 52 inci
lansiran Alliance. Pabrikan Alliance merupakan pabrikan ban dari Israel
yang banyak memproduksi ban-ban untuk keperluan pertanian hingga ban
untuk monster truck. Dalam hal ini ban tipe monster truck yang dipilih
Atung. Untuk mendapatkan ban tersebut Atung harus sabar menunggu hingga 1
tahun sebelum akhirnya nempel pada Willys andalannya ini. |
|
|
Sebuah radiator berukuran besar nampak bertengger di belakang ruang
kemudi. Alasannya agak berbeda dari biasa, yakni gara-gara posisi mesin
yang justru dimajukan demi perimbangan bobot. Hal inilah yang memaksa
posisi radiator pindah ke belakang. |
SPESIFIKASI TEKNIS WILLYS 1952
Sasis |
Willys 1952 |
Bodi |
Willys customized |
Mesin |
Mitsubishi 4G63 |
Girboks |
Mitsubishi T-120 SS |
Transfercase |
2 buah Suzuki Jimny SJ30 dan 1 buah Jimny SJ410 |
Gardan |
Unimog 404 (depan/belakang) |
Final Gir |
1 : 4,88 |
Per |
Old Man Emu (depan) King coil (belakang) |
Ban |
Alliance 550/60-22,5 |
Pelek |
Custom |
Power steering |
Colt Diesel |
Sokbreker |
Eks bis Mercedes Benz (depan/belakang) |
Bengkel |
Bengkel Atung, Jl Cipanjak Kabupaten Bandung, Telp: (022) 2017727 |
Sumber: majalah Jip edisi Januari 2009 Vol 81. Teks: Suryo Sudjatmiko. Fotografi: Kodjang.
0 komentar:
Posting Komentar